COMMUNITY TECHNOLOGY CENTRE ( CTC )

Community Technology Centre (CTC) / Pusat Teknologi Dan Informasi (TI) Komunitas Untuk Peningkatan Kapasitas Petani

Secara umum program ini bertujuan meningkatkan akses dan kapasitas komunitas petani pedesaan dalam menopang pengembangan usaha dan solidaritas sosial. Dalam jangka panjang proyek ini diharapkan mampu meningkatkan matapencaharian petani dan memperkuat jaringan kerjasama beragam stakeholder.

Permasalahan ketidakberdayaan komunitas petani di wilayah Kecamatan Karangnyar banyak dipengaruhi oleh kondisi kemiskinan informasi (information poverty) karena rendahnya kapasitas dan akses pada penggunaan sarana dan prasarana teknologi informasi.

Proyek ini diharapkan akan memberikan kontribusi peningkatkan kapasitas dan akses komunitas petani pedesaan Kabupaten Pekalongan pada penggunaan TI dalam pemenuhan kebutuhan informasi dasar seperti pertanian, pendidikan, kebijakan public, pelayanan sosial, kesehatan dan lain-lain secara cepat dan murah melalui pelayanan internet, email.

Meningkatkan solidaritas sosial antar petani yang berdampak pada penguatan posisi tawar petani dan memperkuat jalinan kerjasama dengan beragam stakeholders (komunitas, sektor private dan public).

CTC di Kabupaten Pekalongan, akan menjadi media pembelajaran dan komunikasi antar petani di yang dapat mendorong munculnya kesadaran untuk meningkatkan solidaritas antar petani di tingkat kecamatan. Lebih luas lagi, Pusat Training IT Komunitas di kabupaten Pekalongan juga memungkinkan untuk mendorong solidaritas antar petani dari berbagai daerah melalui penggunaan fasilitas forum mailist petani.

Permasalahan komunitas pertanian yang paling urgent adalah lemahnya posisi tawar mereka terhadap informasi harga pasar dan rantai perdagangan dari petani ke konsumen yang relatif panjang (petani – tengkulak desa – Pengepul – Pasar Konsumen). Kombinasi dari permasalahan tersebut berdampak pada rendahnya posisi tawar petani terhadap nilai jual harga hasil pertanian.

Melalui kegiatan Pelatihan TI dan pelayanan jasa komunisaksi internet yang disediakan dalam Proyek Pusat Training IT Komunitas, dimungkinkan untuk memperkuat posisi tawar komunitas petani dalam penentuan harga maupun pengembangan pasar, sebagai dampak penguasaan akses informasi harga dan akses pasar (konsumen) baik ditingkat local maupun regional yang mereka dapatkan secara cepat dan murah melalui penggunaan TI (internet, email). Diharapkan selama 2 tahun kedepan, proyek Pusat Pelatihan TI Komunitas di Kabupaten Pekalongan mampu memberikan dampak bagi penigkatan penghasilan petani yang menjadi target group proyek ini (Kecamatan Karanganyar, Kajen dan Wiradesa) setidaknya sebesar 20 persen.

Ketrampilan dan pengetahuan IT yang difokuskan sebagai materi pembelajaran adalah ketrampilan pemanfaatan internet, situs web site, dan email serta pengenalan dasar-dasar aplikasi computer.

Melalui penguasaan ketrampilan tersebut, diharapkan akan meningkatkan ketrampilan petani dalam mengakses informasi dan share informasi melalui penggunaan IT, yang memberikan manfaat dalam memperluas komunikasi, jaringan dan pengembangan wawasan dan pengetahuan baik dalam bidang pertanian, pendidikan (e-learning), kesehatan (e-medicine), pengembangan usaha (e-commerce), tata pemerinahan dan kebijakan (e-government) dan lain-lain bagi komunitas pertanian (pengurangan kemiskinan informasi).

Visi :

Mewujudkan praktek- praktek pengelolaan sumberdaya alam yang berkeadilan bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan kehidupan masa depan.

Misi :

Untuk mencapai Misi, Lembaga Komuniti Forestri mengembangkan 4 misi strategi yaitu

1. Mengembangkan kelembagaan pendidikan/pelatihan dan sarana pembelajaran pada masyarakat pedesaan dan sekitar kawasan hutan dalam rangka transformasi pengetahuan dan kecakapan pengelolaan sumberdaya alam.
2. Mengembangkan dan membumikan pengetahuan tentang pengelolaan sumberdaya alam melalui riset dan penelusuran konseptualisasi pengalaman lapangan, sebagai strategi inovasi pengelolaan sumberdaya alam.
3. Mengembangkan dan menguatkan kelembagaan petani guna meningkatkan posisi tawar serta akses-akses pengelolaan potensi sumberdaya alam lokal.
4. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian yang sama terhadap isu-isu pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan pengelolaan sumberdaya alam secara berkeadilan, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Kegiatan yang dilakukan :

1. Community Organizing melalui penyediaan tenaga pendamping dan program pendampingan bagi peningkatan dan penguatan kapasitas petani/kelompok tani perdesaan dan petani hutan dalam pengelolaan sumberdaya alam lokal (th 2003 s.d sekarang).
2. Capacity Building melalui penyelanggarakan pelatihan dan pendidikan kecakapan hidup (life-skill), kewirausahawan, bagi kelompok petani, perempuan dan pemuda putus sekolah di wilayah pedesaan, khususnya dibidang pengelolaan potensi ekonomi lokal dan inovasi produk lokal (tahun 2003 s.d sekarang).
3. Informasi dan Teknologi Pedesaan : Menfasilitasi penguatan kapasitas dan akses masyarakat sekitar hutan pada pelayanan informasi dan komunikasi melalui pendirian Radio Komunitas, Pusat Informasi Desa, dan pengembangan teknologi tepat guna dalam upaya eficiency pemanfaatan sumberdaya lokal seperti teknologi pembuatan pupuk organik, teknologi dan managemen pemanfaatan sumberdaya air, mikrohidro dan biogas (2003 sampai sekarang).
4. Advocacy Kebijakan, bersama-sama jaringan NGO melakukan upaya-upaya untuk mendorong terwujudnya kebijakan-kebijakan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan dan berkeadilan.
5. Local Entepreunership Development, sejak tahun 2005 dikembangkan pula program-program penguatan dan pengembangan kewirausahawan dan usaha ekonomi lokal diwilayah pedesaan melalui pelatihan produk lokal, management usaha, inisiatif Credit Union (CU), fasilitasi dana bergulir dan pengembangan jaringan pasar.Pendampingan/penguatan kelompok tani hutan guna mempercepat praktek- praktek manajemen kolaborasi dalam pengelolaan hutan Negara (th 2003 s.d sekarang).

1.